Sabtu, 16 Juli 2011

Vitamin Larut Dalam Air

1.    Vitamin B
Vitamin B merupakan jenis vitamin yang larut dalam air. Vitamin B merupakan kofaktor dalam berbagai reaksi enzimatik yang terdapat di dalam tubuh kita. Secara umum, golongan vitamin B berperan penting dalam metabolisme di dalam tubuh, terutama dalam hal pelepasan energi saat beraktivitas. Hal ini terkait dengan peranannya di dalam tubuh, yaitu sebagai senyawa koenzim yang dapat meningkatkan laju reaksi metabolisme tubuh terhadap berbagai jenis sumber energi. Beberapa jenis vitamin yang tergolong dalam kelompok vitamin B ini juga berperan dalam pembentukan sel darah merah (eritrosit). Sumber utama vitamin B berasal dari susu, gandum, ikan, dan sayur-sayuran hijau. Jenis-jenis vitamin B yaitu :
a.    Vitamin B1 (Tiamin) 
·      Definisi : vitamin yang tersusun dari pirimidin tersubsitusi yang dihubungkan oleh jembatan metilen dengan tiazol tersubsitusi.
·      Sumber : gandum, daging, susu, kacang hijau, ragi, beras, dan telur.
·      Fungsi : menjaga kesehatan kulit dan membantu mengkonversi karbohidrat menjadi energi yang diperlukan tubuh untuk rutinitas sehari-hari. Di samping itu, vitamin B1 juga membantu proses metabolisme protein dan lemak.
·      Defisiensi : kulit kering dan bersisik. Tubuh juga dapat mengalami beri-beri, gangguan saluran pencernaan, jantung, dan sistem saraf. Gejala dini defisiensi tiamin berupa neuropati perifer, keluhan mudah capai, dan anoreksia yang menimbulkan edema dan degenerasi kardiovaskuler, neurologis serta muskuler. Encefalopati Wernicke merupakan suatu keadaan yang berhubungan dengan defisiensi tiamin yangsering ditemukan diantara para peminum alcohol kronis yang mengkomsumsi hanya sedikit makanan lainnya.Ikan mentah tertentu mengandung suatu enzim (tiaminase ) yang labil terhadap panas,enzim ini merusak tiamin tetapi tidak dianggap sebagai masalahyang penting dalam nutrisi manusia.

b.    Vitamin B2 (Riboflavin)
·      Definisi : Vitamin yang terdiri atas sebuah cincin isoaloksazin heterosiklik yang terikat dengan gula alcohol,ribitol.Jenis vitamin ini berupa pigmen fluoresen berwarna yang relatif stabil terhadap panas tetapi terurai dengan cahaya yang visible.Bentuk aktif riboflavin adalah flavin mononukleatida ( FMN ) dan flavin adenin dinukleotida ( FAD ). FMN dibentuk oleh reaksi fosforilasi riboflavin yang tergantung pada ATP sedangkan FAD disintesis oleh reaksi selanjutnya dengan ATP dimana bagian AMP dalam ATP dialihkan kepada FMN.
·      Sumber : sayur-sayuran segar, kacang kedelai, kuning telur, dan susu.
·      Fungsi : regenerasi energi bagi tubuh melalui proses respirasi. Vitamin ini juga berperan dalam pembentukan molekul steroid, sel darah merah, dan glikogen, serta menyokong pertumbuhan berbagai organ tubuh, seperti kulit, rambut, dan kuku.
·      Defisiensi : menurunnya daya tahan tubuh, kulit kering bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah, dan sariawan.

c.    Vitamin B3 (Niasin)
·      Definisi : merupakan nama generik untuk asam nikotinat dan nikotinamida yang berfungsi sebagai sumber vitamin tersebut dalam makanan. Asam nikotinat merupakan derivat asam monokarboksilat dari piridin. Bentuk aktif sari niasin adalah Nikotinamida Adenin Dinukleotida (NAD+) dan Nikotinamida Adenin Dinukleotida Fosfat ( NADP+). Nikotinat merupakan bentuk niasin yang diperlukan untuk sintesis NAD+ dan NADP+ oleh enzim-enzim yangterdapat pada sitosol sebagian besar sel.
·      Sumber : ragi, hati, ginjal, daging unggas, ikan, gandum dan kentang manis.
·      Fungsi : metabolisme karbohidrat untuk menghasilkan energi, metabolisme lemak, dan protein. Di dalam tubuh, vitamin B3 memiliki peranan besar dalam menjaga kadar gula darah, tekanan darah tinggi, penyembuhan migrain, dan vertigo. Berbagai jenis senyawa racun dapat dinetralisir dengan bantuan vitamin ini.
·      Defisiensi : terganggunya sistem pencernaan, otot mudah keram dan kejang, insomnia, bedan lemas, mudah muntah dan mual-mual serta menimbulkan sindroma defisiensi pellagra, gejalanya, mencakup penurunan berat badan, berbagai kelainan pencernaan, dermatitis, depresi dan demensia.

d.   Vitamin B5 (Asam Pantotenat)
·      Definisi : Vitamin yang dibentuk melalui penggabungan asam pantoat dengan alanin.
·      Sumber : daging, susu, sayur mayur hijau, ginjal, hati, dan kacang ijo.
·      Fungsi : berperan besar dalam berbagai jenis metabolisme, seperti dalam reaksi pemecahan nutrisi makanan, terutama lemak, menjaga komunikasi yang baik antara sistem saraf pusat dan otak dan memproduksi senyawa asam lemak, sterol, neurotransmiter, dan hormon tubuh
·      Defisiensi : kulit pecah-pecah dan bersisik, keram otot serta kesulitan untuk tidur, burning foot syndrom pernah terjadi diantara para tawanan perang akibat defisiensi asam pantoneat dan berhubungan dengan menurunnya kemampuan asetilasi.

e.    Vitamin B6 (Piridoksin)
·      Definisi : vitamin yang terdiri dari derivat piridin yang berhubungan erat yaitu piridoksin, piridoksal serta piridoksamin dan derivat fosfatnya yang bersesuaian.
·      Sumber : kacang-kacangan, jagung, beras, hati, ikan, beras tumbuk, ragi, dan daging.
·      Fungsi : esensial bagi pertumbuhan tubuh. Vitamin ini berperan sebagai salah satu senyawa koenzim A yang digunakan tubuh untuk menghasilkan energi melalui jalur sintesis asam lemak, seperti spingolipid dan fosfolipid. Selain itu, vitamin ini juga berperan dalam metabolisme nutrisi dan memproduksi antibodi sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap antigen atau senyawa asing yang berbahaya bagi tubuh.
·      Defisiensi : pelagra alias kulit pecah-pecah, keram pada otot, insomnia atau sulit tidur.

f.     Vitamin B7 (Biotin)
·      Definisi : Biotin merupakan derivat imidazol yang tersebar luas dalam berbagai makanan alami. Karena sebagian besar kebutuhan manusia akan biotin dipenuhi oleh sintesis dari bakteri intestinal, defisiensi biotin tidak disebabkan oleh defisiensi dietarik biasa tetapi oleh cacat dalam penggunaan. Biotin merupakan koenzim pada berbagai enzim karboksilase.
·      Sumber : Ragi bir, keju, telur, jagung, ikan, lemak, putih, daging, hati dan ginjal terutama babi, susu, gandum, dedak gandum, biji gandum, biji-bijian gandum, kacang, tomat, dipoles, beras merah, sayuran, yoghurt.
·      Fungsi : penyakit kuli kepala, kesehatan lidah, otot dan rambut.
·      Defisiensi : Gejala defisiensi biotin adalah depresi, halusinasi, nyeri otot dan dermatitis. Putih telur mengandung suatu protein yang labil terhadap panas yakni avidin. Protein ini akan bergabung kuat dengan biotin sehingga mencegah penyerapannya dan menimbulkan defisiensi biotin. Komsumsi telur mentah dapat menyebabkan defisiensi biotin. Tidak adanaya enzim holokarboksilase sintase yang melekatkan biotin pada residu lisin apoenzim karboksilat, juga menyebabkan gejala defisiensi biotin, termasuk akumulasi substratdari enzim-enzim yang tergantung pada biotin ( piruvat karboksilase, asetyl ko A karboksilase, propionil ko A karboksilase dan ß – metilkrotonil ko A ). Pada sebagian kasus , anak-anak dengan defisiensi ini juga menderita penyakit defisiesi kekebalan.

g.    Vitamin B9 (Asam Folat)
·      Definisi : Asam folat adalah vitamin larut dalam air dan merupakan anggota B kompleks Vitamin. Juga dikenal sebagai Folacin, pteroyl-L-glutamat acid (PGA), vitamin Bc atau vitamin asam folat M. dan turunannya (kebanyakan peptida dan heptaglutamyl tri) tersebar luas di alam. Ini adalah faktor pertumbuhan khusus untuk mikro-organisme tertentu. Ditemukan dalam ragi dan hati pada tahun 1935.
·      Sumber : pisang, ragi bir, buah jeruk kupas, telur ikan berlemak, kacang-kacangan segar, sayuran, daging, hati terutama babi dan ginjal, susu, gandum, kacang-kacangan seperti lentil, kacang panggang, produk kedelai seperti tahu , beras merah, gandum, dedak gandum, biji-bijian gandum.
·      Fungsi : terlibat dalam pembentukan sel baru, terlibat dalam metabolisme asam ribonukleat (RNA) dan asam deoksiribonukleat (DNA), penting untuk sintesis protein, pembentukan darah dan transmisi dari kode genetik, penting selama kehamilan untuk mengurangi risiko cacat tabung saraf (cacat lahir yang mempengaruhi otak dan / atau sumsum tulang belakang) penting untuk pertumbuhan normal dan perkembangan janin, terlibat dalam biosintesis purin, serines dan glisin, terlibat dalam beberapa fungsi yang terkait dengan Vitamin B12, diperlukan untuk membangun resistensi terhadap penyakit di kelenjar timus bayi baru lahir dan bayi, dapat mengurangi resiko displasia serviks, diperlukan untuk produksi sel darah merah
·      Defisiensi : Defisiensi atau kekurangan asam folat dapat menyebabkan anemia megaloblastik karena terganggunya sintesis DNA dan pembentukan eritrosit

h.   Vitamin B12 (Kobalamin) 
·      Definisi : vitamin yang mempunyai mempunyai struktur cincin yang kompleks (cincin corrin) dan serupa dengan cincin porfirin, yang pada cincin ini ditambahkan ion kobalt di bagian tengahnya.
·      Sumber : telur, hati, dan daging.
·      Fungsi : berperan dalam metabolisme energi di dalam tubuh, berperan dalam pemeliharaan kesehatan sel saraf, pembentukkan molekul DNA dan RNA, pembentukkan platelet darah.
·      Defisiensi : kurang darah atau anemia (anemia megalobastik khususnya), gampang capek/lelah/lesu/lemes/lemas, penyakit pada kulit seperti iritasi kulit.

2.    Vitamin C
Vitamin C merupakan senyawa penting yang diperlukan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Sumber vitamin C dapat ditemukan dalam buah-buahan yang rasanya asam seperti jeruk, stroberi, atau nanas, dan sayuran seperti brokoli, seledri, dan tomat.
Vitamin C sebagai antioksidan selain dapat memperbaiki sel tubuh dan jaringan kulit yang rusak akibat radikal bebas. Dalam merawat kecantikan, vitamin C memiliki peran penting dalam melancarkan peredaran darah sehingga kulit terlihat lebih segar. Vitamin ini juga akan merangsang pembentukan kolagen kulit dan menjaganya dari kerusakan. Vitamin C memiliki sifat sebagai water holder (menyimpan air) sehingga mampu menjaga kelembaban kulit dan mencegahnya dari kekeringan.
Defisiensi vitamin C yaitu infeksi, gusi berdarah, dan nyeri sendi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar